Rabu, 30 Oktober 2013

survey ukm



SURVEI UKM
Detail Usaha
Nama Pemilik             : Arisani S.T
Jenis Usaha                 : Usaha Kecil Menengah
Bentuk Usaha              : Rumah Makan
Nama Usaha               : Dapoer Kite
Lokasi Usaha              : Taman Aster A3/10
Berdiri                         : Sejak Januari 2009

Wawancara
Saya     : untuk usaha bapak sekarang ini sudah memiliki berapa cabang dan di mana saja?
Pemilik            : saat ini usaha kami sudah mempunyai 38 cabang dan berada di wilayah jabodetabek diantaranya pekayon, galaxy, pondok gede, jatiwaringin dan pondok kelapa
Saya     : Bagamana sistem pelayanannya? Apakah ada delivery?
Pemilik : delivery ada tetapi tergantung banyaknya pesanan, kalau pesanan lebih dari 100 kami delivery
Saya     : Berapakah omset perbulannya pak?
Pemilik : kalau omset perbulan kami sekitar 30-40 juta
Saya      : Bagaimana cara bapak mempromosikan usaha bapak? Apakah lewat media online atau mulut kemulut atau menyebarkan brosur?
Pemilik : kalau awal kami berdiri kami hanya menyebarkan brosur saja, kalau untuk sekarang hanya dari mulut ke mulut saja
Saya     : Apakah kendala yang di alami bapak saat awal berdirinya usaha ini?
Pemilik : kendala awal sih banyak ya pastinya yang paling signifikan itu sepi pengunjung, karena masih banyak yang belum tahu
Saya     : kalau kendala sekarang apa pak?
pemilik : kalau kendala sekarang suka kurang modal mba
Saya     : Kunci suksesnya apa sih pak sampai bisa bertahan sampai sekarang?
Pemilik : ya kalau kunci sukses tidak ada yang khusus hanya berdoa, tidak pantang menyerah dan berusaha
Saya     : di sini bapak lebih mementingkan kualitas atau harga? Kan banyak pak yang membeli bahan-bahan dengan harga murah ada juga yang tidak mementingkan harga tetapi mementingkan kualitas nah bapak termasuk yang mana?
Pemilik : pasti kualitas mba kami tidak mementingkan harga mau mahal atau murah karena kan bahan-bahan yang kami pakai di kirim dari agen kami dan semuanya berkualitas
Saya     : Menurut bapak lokasi di didirikannya usaha bapak ini sudah strategis apa belum?
Pemilik : sangat strategis karena pemasukan dari tahun ke tahun selalu meigkat
Saya     : Apakah pemasukan yang didapat sudah sebanding dengal modal yang dikeluarkan?
Pemilik : ya sudah sebanding   
Demikianlah hasil wawancara saya dengan pemilik usaha kecil menengah. Sistem penjualan yang diguanakan oleh pemilik usaha adalah pesan di tempat atau delivery dengan ketentuan yaitu harus lebih dari 100 box. Sistem pembayaran yang digunakan adalah cash tidak menerima kredit.
Untuk sistem persediaan bahan-bahan makanan dan yang lainnya mereka mempunyai agen tersendiri yang setiap bulan datang langsung untuk mengecek persediaan barang dan siap untuk mengirim pesanan.
Omset dari usaha ini lumayan besar untuk kelas ukm bahkan mereka sudah mempunyai 38 cabang yang tersebar di wilayah jabodetabek. Kesimpulan yang saya peroleh bahwa usaha rumah makan Dapoer Kite ini sudah termasuk ke dalam usaha yang sukses.
NB: (DFD menyusul dengan tugas ke 2)

Kamis, 17 Oktober 2013

rangkuman SIA



·         PROSES BISNIS DAN SISTEM INFORMASI
Proses bisnis adalah urutan aktifias yang di laksanakan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Selain proses bisnis di dalam buku ini juga akan membahas apa yang di maksud dengan siklus transaksi ( transaction cycles) yaitu mengelompokkan kejadian-kejadian terkait yang pada umumnya terjadi dalam suatu urutan tertentu. Berkaitan dengan pengertian siklus transaksi diatas, yang di maksud dengan kejadian adalah aktivitas yang terjadi pada suatu waktu tertentu. Siklus transaksi di bagi menjadi 3 yaitu:
1.      Siklus pemerolehan/ pembelian yaitu proses pembayaran barang dan jasa
2.      Siklus konversi yaitu proses mengubah sumber daya alam menjadi barang dan jasa
3.      Siklus pendapatan proses menyediakan barang atau jasa untuk pelanggan dan menagih uangnya.
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyediakan informasi untuk fungsi-fungsi seperti produksi, pemasaran, SDA serta akuntansi keuangan. Mengapa di dalam sebuah proses bisnis harus ada SIM? Karena SIM dapat berfungsi sebagai untuk mengendalikan dan memonitor proses-proses bisnis.
·         LINGKUP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Sistem informasi akuntansi adalah subsistem dari SIM yang menyediakan informasi mengenai akuntansi dan keuangan dan informasi atas transaksi akuntansi. Informasi akuntansi merupakan bagian utama dari perangkat informasi yang diperlukan oleh semua pengguna. Dalam hal ini banyak perusahaan yang mengonversi sistem informasi mereka yang terpencar menjadi sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) . ERP adalah suatu manajemen bisnis yang menintregasikan semua aspek bisnis perusahaan.
·         PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Dalam  bagian ini membahas tentang apa saja yang dikerjakan SIA dan memberikan lima macam penggunaan informasi akuntansi di antaranya:
1.      Membuat laporan eksternal digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi dari para investor, kreditor, dinas pajak, dll.
2.      Mendukung aktivitas rutin selain membuat laporan eksternal kita juga harus membuat suatu sistem informasi yang di gunakan untuk menangani aktivitas operasi rutin sepanjang siklus operasi perusahaan itu.
3.      Mendukung pengambilan keputusan dalam hal i ni kita juga perlu memilih atau menyeleksi mana produk yang bagus dan mana yang tidak, mana pelanggan yang banyak membeli produk, dan juga harus memikirkan inovasi produk untuk lebih menambah daya tarik pembeli.
4.      Perencanaan dan pengendalian dalam hal ini analisis keuangan perlu di lakukan agar kita dapat mengetahui jumlah pemasukan dan jumlah beban yang di peroleh.
5.      Menerapkan pengendalian internal mencakup kebijakan-kebijakan dan sistem informasi yang digunakan untuk melindungi aset-aset perusahaan dari kerugian atau korupsi. Sistem yang di buat dapat di lengkapi dengan password untuk mencegah orang lain dapat mengakses sistem ini dengan tidak bertanggung jawab.

·         APLIKASI DAN PERANTI  LUNAK AKUNTANSI
Pengertian aplikasi adalah program komputer yang digunakan untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. Contohnya seperti MS. Word, MS. Excel
·         PERAN AKUNTANSI DALAM HUBUNGANNYA DENGAN SIA
Cara lain untuk memahami arti dari sistem informasi akuntansi adalah dengan mempertimbangkan hubungan antara sistem informasi akuntansi dan pekerjaan akuntan. Peran akuntansi dalam hubungannya dengan sia di bagi menajdi lima bagian yaitu:
1.      Akuntan sebagai pengguna
2.      Akuntan sebagai manajer
3.      Akuntan sebagai konsultan
4.      Akuntan sebagai evaluator
5.      Akuntan sebagai penyedia jasa akuntansi dan perpajakan

·        PROSES BISNIS DAN DATA SIA
Sistem akuntansi bersifat kompleks, dan banyak keahlian diperlukan untuk mengevaluasi SIA. Akuntan perlu untuk meninjau ulang dokumentasi, melakukan wawancara, dan mengamati transaksi-transaksi untuk memahami sistem akuntansi klien.
·        PROSES KEJADIAN BISNIS
Proses bisnis merupakan sekumpulan aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh, menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama:
1.      Siklus pemerolehan mengacu pada proses pembelian barang dan jasa
2.      Siklus konversi mengacu pada proses mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa
3.      Siklus pendapatan mengacu pada menyediakan barang dan jasa untuk para pelanggan

·        PENGIDENTIFIKASIAN KEJADIAN DALAM PROSES BISNIS
Akuntansi pada dasarnya adalah suatu sistem informasi, dan sangat penting bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi beroperasi.
·        PEDOMAN AN MENGAKUI KEJADIAN
Pedoman 1: Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadap suatu aktivitas.
Pedoman 2: Abaikan aktivitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal
Pedoman 3: Kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab dipindahkan dari satu agen internal lainnya.
Pedoman 4: Kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/diinterupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi seseorang di luar organisasi atau proses itu mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternatif, proses itu dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan
Pedoman 5: Gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat uumum dari kejadian itu. 

·        PENGORGANISASIAN DATA DALAM SIA
SIA merekam data tentang berbagai kejadin yang dibahas di bagian sebelumnya, termasuk termasuk perjanjian dengan para pelanggan barang atau jasa yang disediakan kepada pelanggan, jumlah terutang dari para pelanggan, dan pembayaran oleh para pelanggan.
·         SISTEM MANUAL UNTUK SIKLUS PENDAPATAN DAN BUKU BESAR
Kejadian yang mempengaruhi buku besar terdiri dari menerima dan mencatat Pengorganisasian data dengan menggunakan dokumen sumber, jurnal, dan buku besar. Pesanan penjualan, slip pemesanan, dan faktur adalah contoh-contoh dokumen sumber. Buku besar piutang usaha diorganisasi berdasarkan pelanggan. Semua penjualan dan penagihan kas untuk pelanggan tertentu dipindahkan ke suatu halaman yang dipelihara untuk pelanggan itu untuk menelusuri berapa saldo yang sudah jatuh tempo.
·        ARSIP DALAM SIA YANG TERKOMPUTERISASI
Bagian sebelumnya menekankan pada pencatatan kejadian secara manual. Arus dasar informasi yang dijelaskan sebelumnya dapat juga dilihat pada SIA yang terkomputerisasi. Entitas dapat berupa pelanggan, karyawan, persediaan, pesanan, faktur atau hal lain yang perlu di perhatikan dalam sistem informasi.
·        JENIS-JENIS FILE DAN DATA
Dua jenis penting dari file data adalah file induk dan file transaksi. Seorang akuntan, baik dalam peran sebagai perancang atau penilai, perlu mengetahui informasi apa yang disimpan dan bagaimana pengorganisasiannya. Dalam mempelajari SIA, seseorang perlu memperhatikan file induk dan file transaksi yang mendukung proses bisnis tertentu
1.      File Induk
File induk mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
ü  File induk menyimpan data yang relatif permanen mengenai agen-agen eksternal, agen-agen internal, atau barang dan jasa. Contohnya mencakup
-          File persediaan
-          File pelanggan
-          File karyawan
ü  File induk tidak menyediakan perincian mengenai transaksi-transaksi individual.
ü  Data yang disimpan dapat memiliki karakteristik sebagai data acuan maupun data ringkasan.
SIA biasanya berisi file induk mengenai tiga jenis entitas: barang dan jasa agen-agen eksternal, dan agen-agen internal. Untuk setiap jenis master record, akan dibedakan antara data acuan dan data ringkasan.
1.      Barang/jasa barang dan jasa diperoleh, dibuat atau dijual selama kejadian dalam siklus pemerolehan dan pendapatan organisasi.
2.      Agen eksternal adalah orang-orang atau unit organisasi yang berada diluar perusahaan
3.      Agen internal adalah orang-orang atau unit organisasi yang bertanggung jawab atas berbagai kejadian didalam suatu proses bisnis.
-          Data acuan dalam file induk menguraikan agen-agen internal ini (mislanya, nama tenaga penjual, dan tanggal masuk pegawai tersebut).
-          Meskipun mingkun kurang umum untuk entitas jenis ini, field ringkasan bisa bermanfaat dalam file agen intrenal

·        FILE TRANSAKSI
Jenis file data kedua yang juga penting adalah file transaksi. File transaksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
ü  File transaksi menyimpan data tentang kejadian
ü  File transaksi biasanya mencakup suatu field untuk tanggal transaksi
ü  File transaksi biasanya mencakup informasi kuantitas dan harga
ü  Ingat bahwa kejadian berlangsung dalam suatu urutan tertentu di dalam siklus pendapatan dan pemerolehan

·        HUBUNGAN ANTARA FILE TRANSAKSI DAN FILE INDUK
Empat file bekerja sama untuk mencatat informasi tentang suatu pesanan sebagai berikut:
1.      File pesanan memberikan tanggal suatu pesanan
2.      Untuk mempelajari bagaimana pelanggan membuat pesanan
3.      Untuk membantu barang apa yang dipesan
4.      Untuk memperoleh nama penulis, judul, dan harga buku yang dipesan

·        MANFAAT PEMISAHAN INFORMASI KE DALAM RECORD INDUK DAN TRANSAKSI
Meskipun pengorganisasian data itu terlihat kompleks, pada kenyataannya, efisien ketika ada banyak pesanan yang harus dicatat. Ketika mencatat perincian pesanan dalam file perincian pesanan, pesanan, petugas pencatat pesanan hanya perlu memasukkan isbn dan kuantitas yang diinginkan.

          PENCATATAN
Pencatatan mengacu pada penyiapan dokumen sumber dan/atau penyimpanan data kejadian dalam file transaksi. Sering kali, suatu dokumen dibuat pada permulaan ataupun akhir dari suatu sesi pencatatan. Dalam sistem tradisional data kejadian pertama dicatat di dokumen sumber.

·        PEMBARUAN
Istilah pembaruan mengacu pada tindakan mengubah data ikhtisar di suatu file induk untuk mencerminkan pengaruh dari kejadian. Ketika persediaan dipesan, juga perlu untuk memperbarui jumlah total dari suatu pos persediaan yang disiapkan untuk pertukaran penjualan di masa depan.

·        PEMELIHARAAN  FILE
Aktivitas pemeliharaan file menangkap dan mengorganisasi data acuan tentang file induk. Aktivitas ini mencakup menambahkan records induk, mengubah data acuan di dalam records induk, dan menghapus records induk.

  MENDOKUMENTASIKAN SISTEM AKUNTANSI

Proses pembuatan diagram sistem mempunyai banyak manfaat. Untuk para akuntan dalam perannya sebagai evelator sistem dan sebagai auditor, diagram aktivitas memberikan cara yang lebih sistematis untuk menganalisis proses-proses yang terjadi dalam perusahaan.

·        DIAGRAM AKTIVITAS UML
Ada beberapa teknik untuk mendokumeentasikan dokumen bisnis. Di dalam buku teks ini, digunakan unified modeling language (UML),  suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. 


Diagram aktivitas UML memiliki beberapa karakteristik umum yang membuatnya bermanfaat, yaitu:
-          Diagram aktivitas menyediakan reprentasi informasi grafis yang lebih mudah dipahami dibandingkan dengan uraian naratif
-          Diagram aktivitas menggunakan lambang standar untuk menunjukan berbagai unsur dari suatu proses bisnis (misalnya kejadian, agen, dokumen, dan file)
-          Diagram aktivitas dibuat oleh ahlinya tetapi dapat dibacaoleh pemakai dengan sedikit pelatihan
-          Diagram aktivitas dapat menyediakan gambaran tingkat tinggi, seperti halnya juga yang tingkat rendah
-           
OVERVIEW AKTIVITY DIAGRAM DAN DIAGRAM DETAILED ATIFITY

Overview diagram menyajikan suatu andangan tingkat tinggi dari proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting, urutan kejadian-kejadian, dan aliran informasi antarkejadian.
Detailed diagram menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukan pada overview diagram.
Overview diagram dan detailed diagram berguna untuk mendokumentasikan dan menganalisis pengendalian internal. Uml adalah satu dari banyak pendekatan yang dapat digunakan untuk membuat model SIA. Meski menggunakan UML secara ekstensif, kita dapat membandingkannya dengan dua teknik yang umum yaitu data flow diagram(DFD) dan bagan arus sistem(system flowchart).

Membuat Overview Activity Diagram
1.      Membaca uraian narasi dan mengidentifikasi kejadian penting.
2.      Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan batasan kejadian dan nama-nama kejadian.
3.      Menunjukkan agen yang terlibat di dalam proses bisnis dengan menggunakan swimlanes.
4.      Mmbuat diagram untuk masing-masing kejadian, dan tunjukkan urutan kejadian.
5.      Menggambarkan dokumen yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke dokumen, dan sebaliknya.
6.      Menggambarkan tabel(file) yang dibuat dan digunakan di dalam proses bisnis. Tunjukkan arus informasi dari kejadian ke tabel, dan sebaliknya.
Untuk membuat overview diagram, kita mengidentifikasi kejadian dalam proses bisnis. Untuk membuat detailed diagram, kita perlu untuk mengidentifikasi aktivitas individudalam setiap kejadian.

Membuat Detailed Activity Diagram
1.      Tambahkan penjelasan naratif untuk menunjukan aktivitas
2.      Membuat tabel arus kerja
3.      Mengidentifikasi diagram terperinci yang diperlukan
4.      Untuk setiap detailed diagram, lakukan:
ü  Buatlah swimlane untuk agen=agen yang terlibat pada satu atau beberapa kejadian yang ditunjukkan pada detailed diagram
ü  Tambahkan segiempat panjang untuk setiap aktivitas didalam kejadian yang didokumentasikan pada detailed diagram tersebut
ü  Gunakan garis tanpa putus unuk menunjukan urutan aktivitas
ü  Atur dokumentasi yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas didalam diagram itu.
ü  Gunakan garispuus-putus untukmenghubungkan aktivitas dan dokumen
ü  Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifiksi, atau digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom komputer
ü  Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan tabel.

Berikut ini adalah dokumentasi diagram aktivitas UML yang disdiakan :
1.      Anotasinarasi yang menunjukkan kejadian dan aktivitas
2.      Tabel arus kerja
3.      Overview activity diagram untuk proses pendapatan
4.      Detailed activity diagram



MENGIDENTIFIKASI RESIKO DAN PENGENDALIAN DALAM PROSES BISNIS

Pada kali ini membahas tentang sasaran pengendalian internal penting dari suatu organisasi dan resiko tidak tercapainya sasaran.
Penendalian Internal Dan Peran Akuntan
Penendalian internal(internal control) adalah suatu pross, yang dipengaruhi oleh dewan direksi entitas, manajemen, dan personel lainnya, yang dirancang untuk memberikan kepastian yang beralasan terkait dengan pencapaian sasaran kategori sebagai berikut:
-          Efektivitas dan efisiensi operasi
-          Keandalan pelaporan keuangan
-          Ketaan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
Berikut merupakan pengendalian internal yang penting bagi akuntan yang berperan sebagai manager, pengguna, perancang, dan evaluator sistem akuntansi:
-          Tanggung jawab manager atas pengendalian internal telah dibuat secara eksplisi di UU sarbanes-oxley tahun 2002 dan standar no.2 Public Company Accounting Oversigh Board(PCAOB) yang mengharuskan manajemen untik membuat sebuah pertanyaan yang menjelaskan dan menilai sistem pengendalian internal perusahaan.
-          Pengguna juga harus memahami pengendalian internal perusahaan sehingga dapat diterapkan dengan tepat.
-          Akuntan juga memiliki peran pentig sebagai perancang prosedur pengendalian internal yang mendorong ketaatan trhadap peraturan dan sasaran perusahaan.
-          Dalam perannya sebagai evaluator, auditor internal dan auditor eksternal harus memahami sistem pengendalian internal. Auditor internal memainkan peran penting dalam mengembangkan laporan manajemen yang menilai pengendalianinternalsehingga dapat menyusun atestasi atas pernyataan manajemen mengenai pengendalian internal. Sedangkan auditor eksternal perlu memahami pengendalian internal sehingga mereka dapat melakukan audit atas laporan keuangan perusahaan.

Kerangka Kerja Dalam Mempelajari Pengendalian Internal
1.      Komponen pengendalian internal
Mengidentifikasikan lima komponen pengendalian internal yang saling berkaitan:
ü  Lingkungan pengendalian
ü  Penentuan resiko
ü  Aktivitas pengendalian
ü  Informasi dan komunikasi
ü  Pengawasan
2.      Sasaran pengendalian internal
Sasaran pengendalian internal mencakup:
ü  Efektivitas dan efisiensi operasi
ü  Keandalan pelaporan keuangan
ü  Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
ü  Pengaman aset
Sasaran Pelaksanaan. Yang mengacu pada penyerahan barang atau jasa serta penerimaan dan penanganan kas. Juga mencakup aktivitas dimana perusahaan mengeluarkan persediaan dan / dan atau menggunakan sumber daya lainnya untuk menyediakan jasa dan menangani kas yang dihasilkan. Jadi dua sasaran pelaksanaan untuk siklus pendapatan adalah memastikan pengiriman barang dan jasa yang tepat, dan memastikan penerimaan dan penanganan kas yang tepat.
Sasaran sistem informasi, yang memfokuskan pada pencatatan, pembaharuan, dan pelaporan informasi akuntansi. Sasaran informasi juga penting untuk memastikan pelaksanaan transaksi yang efektif.
Sasaran perlindungan aset, untuk menempatkan sasaran pengamanan aset karena pencurian atau kehilangan aset merupakan resiko yang diharapkan akuntan untuk dikendalikan dan karena informasi akuntansi berperan penting dalam mengamankan aset.
Sasaran kinerja, yang memfokuskan pada pencapaian kinerja yang memuaskan dari organisasi, orang, departemen, barang, atau jasa. Sasaran pelaksanaan menekankan pelaksanaan yang tepat atas operasi penting dalam siklus pendapatan dan pemerolehan.

Penentuan Resiko Pelaksanaan
1.      Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pendapatan
Penentuan resiko pelaksanaan(execution risk) mencakup resiko tidak tepatnya pelaksanaan transaksi.
ü  Dapatkan pemahaman mengenai proses organisasi.
ü  Identifikasikan barang atau jasa yang diberikan dan kas yang diterima yang tergolong beresiko.
ü  Nyatakan kembali setiap resiko umim untik menjelaskkan resiko pelaksanaan dengan lebih tepat untik proses tertentu yang dipelajari. Keluarkan setiap resiko yang tidak relevan atau jelas-jelas tidak material.
ü  Beri penilaian terhadap signifikansi resiko-resiko yang tersesa.
ü  Untuk resiko yang signifikan, identifikasikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap resiko.kejadian dalam proses dapat digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor ini secara sistematis.
2.      Penentuan resiko pelaksanaan : siklus pemerolehan
Resiko-resiko umum yang berhubungan dengan siklus pemerolehan dan langka-langka untuk menilai resiko untik proses pemerolehan tertentu sama dengan langkah-langkah penentuan resiko pelaksanaan dalam siklus pendapatan.

Pencatatatn resiko
Pencatatan resiko(recording risk) menyatakan resiko yang tidak tangkap informasi kejadian secara akurat dalam sistem informasi organisasi. Kesalahan dalam pencatatan dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar.
Memperbaharui resiko
Pembaruan resiko(update risk) adalah resiko bahwa field ringkasan dalam catatan induk tidak diperbarui dengan tepat. Memperbaharui kesalahan bisa jadi sangat mahal. Kesalahan dalam memperbaharui juga dapat mengurangi resiko efektivitas pengendalian atas saldo aset dan kewajiban di buku besar.
Pedoman untuk mengidentifikasikan resiko-resiko pencatata:
1.      Dapatkan pemahaman mengenai proses yang dipelajari.
2.      Tinjaulah kejadian tersebut, dan identifikasilah kejadian-kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau pada file transaksi.
3.      Untuk setiap kejadian di mana data dicatat di dokumen sumber atau record transaksi, perhatikan resiko pencatatan yang bersifat umum sebelumnya. Nyatakan kembali setiap resiko umum untuk mendeskripsikan resiko pencatatan dengan lebih tepat untuk kejadian tertentu yang sedang diperhatikan. Keluarkan setiap resiko pencatatan yang tidak relevan atau tidak material.

Mengidentifikasi resiko pembaharuan:
1.      Identifikasilah resiko-resiko pencatatan.
2.      Identifikasilah kejadian-kejadian yang mencakup aktivitas pembaruan.
3.      Untuk setiap kejadian dimana file induk diperbaharui, perhatikan resiko-resiko pembaruan umum sebelumnya.

Pencatatan Dan Pembaharuan Di Sistem Buku Besar
Pencatatan dan pembaharuan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan fungsi siklus transaksi pemerolehan dan pendapatan. Pada pencatatan dan pembaruan informasi untuk tujuan pelaporan keuangan, sesuatu yang dicapai melalui sistem buku besar.

Resiko Dalam Mencatat Dan Memperbaharui Informasi Pada Sistem Buku Besar
Salah satu resiko adalah bahwa akun buku besar salah dicatat dan bahwa jumlah debit ayau kredit bisa saja salah. Juga terdapat resiko bahwa record induk buku besar mungkin tidak diperbaharui sama sekali, terlambat diperbaharui, atau diperbaharui dua kali. Selain itu, record induk buku besar yang salah dapat talah diperbaharui, dan proses memperbaharui mengandung kesalahan yang mengakibatkan kesalahan memperbaharui saldo.
Di banyak kasus, saldo buku besar tidak diperbaharui saat terjadinya transaksi. Sebaliknya, pembaharuan dilakukan setelah suatu batch transaksi siakumulasikan. Ketika proses batch digunakan, saldo akun buku besar untuk sementara menjadi usang. Karyawan perlu mengetahui kapan dilakukan pembaharuan terhadap saldo buku besar sehingga mereka tidak mengandalkan informasi yang belum diperbaharui.

Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kbijakan dan prosedur yang dikembangkan oleh organisasi untuk menghadapi resiko dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian arus kerja
Pengendalian arus kerja digunakan untuk mengendalikan suatu proses yang berpindah dari satu kejadian ke kejadian berikutnya. Pengendalian arus kerja memanfaatkan hubungan antarkejadian dan memfokuskan pada tanggungjawab atas kejadian, urutan kejadian, dan arus informasi antarkejadian dalam proses bisnis.
1.      Pemisahan tugas
Pemisahan tugas antara agen internal merupakan konsep ini dalam mendesain aktivitas pengendalian internal.organisasi juga dapat mengupayakan pemisahan : otorisasi kejadian, pelaksanaan kejadian, pencatatan data kejadian, dan pengamanan sumber daya yang berhubungan dengan kejadian.
2.      Penggunaan informasi mengenai kejadian sebelumnya untuk mengendalikan aktivitas
Informasi dari dokumen digunakan untuk mengotorisasi kejadian. Dan informasi dari file komputer juga sangat umum untuk digunakan sebagai penggunaan data mengenai kejadian terdahulu yang dicatat difile komputer untuk mngotorisasi kejadian baru.
3.      Urutan kejadian yang dilakukan
Organisasi memiliki kebijakan yang mengharuskan suatu proses untuk mengikuti urutan tertentu. Misalnya seorang dokter mungkin mengharuskan pengumpulan informasi asuransi sebelum sebelum memeriksa pasien. Sebuah perusahaan dapat mengharuskan suatu urutan kejadian tanpa memiliki informasi tercatat sebelumnya yang diandalkan, dan tugas dapat dipisahkan tanpa mengharuskan adanya urutan.
4.      Menindaklanjuti kejadian
Berukut ini beberapa kejadian yang mungkin memerlukan tindak lanjut:
ü  Pesanan pelanggan yang belum dipenuhi
ü  Faktur penjualan yang sudah jatuh tempo
ü  Permintaan yang menunggu untuk disetujui
ü  Jasa yang disediaka tetapi belum selesai
Kejadianyangmemrlukan tindak lanjut diidentifikasikan melalui laporan yang menyebutkan pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Laporan seperti ini terkadang dikenal sebagai laporan terbuka atau laporan umur.
5.      Dokumen bernomor urut
Memberi nomor urut pada dokumen memberi peluang untuk mengendalikan kejadian. Dokumen bernomor urut dibuat selama satu kejadian dipertanggungjawabkan dikejadian berikutnya. Memeriksa urutan dokumen bernomor dapat membantu memastikan bahwa seluruh kejadian dilaksanakan dan dicatat dengan tepat.
6.      Pencatatan agen internal yang bertanggung jawab atas kejadian dalam suatu proses
Agen internal ditunjuk sebagai enanggung jawab sebagaian besar kejadian. Kebijakan dan prosedur pengendalian internal berjalan dengan lebih baik jika masing-masing individu memahami tugas mereka dan bertanggung jawab atas tindakannya. Penanggungjawaban dapat juga diterapkan pada pengamanan aset. Banyak organisasi mengidentifikasi aset seperti itu dengan nomer seri. Sebuah record digunakan untuk setiap aset, dan record tersebut mencakup nama orang yang memiliki penjagaan aset-aset tersebut.
7.      Pembatasan akses ke aset dan informasi
Cara penting untuk memproteksi aset, seperti kas, persediaan, peralatan, dan data, adalah membatasi akses hanya untuk karyawan yang memerlukannya untuk mengerjakan tugas yang diberikan. Untuk membatasi akses kepadanya, aset fisik disimpan di lokasi yang aman. Misalnya, gudang hanya terbuka untuk karyawan yang mengambil, mengirim, dan menerima barang. Akses ke data dapat dibatasi dengan menggunakan kata sandi dan sarana lain.
8.      Rekonsiliasi catatan dengan bukti fisit aset
Aktivitas rekonsiliasi digunakan oleh organisasi untuk memastikan bahwa kejadian dan data file induk yang tercatat sesuai dengan aset yang sebenarnya. Rekonsiliasi berbeda dengan penggunaan dokumen untuk mengendalikan kejadian dalam dua cara penting yaitu:
-          Rekonsiliasi lebih umum daripada pemeriksaan sederhana atau perbandingan dokumen yang menunjukan kejadian-kejadian individu.
-          Rekonsiliasi terjadi setelah kejadian dilaksanakan dan dicatat. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, dokumen digunakan unuk memulai kejadian.

Penelaah Kinerja
Penelaah kinerja mengukur kinerja dengan membandingkan data aktual dengan anggaran, proyeksi, atau dataperiode lalu. Penelaah kinerja meliputi analisis data, identifikasi masalah, dan pengambilan tindakan perbaikan. Aktivitas ini dirancang untuk mengurangi resiko pelaksanaan pencatatan yang tidak tepat. Selain mengendalikan pelaksanaan rutin dan pencatatan kejadian, organisasi harus melakukan penelaah kinerja untuk memastikan bahwa kejaian-kejadian mendukung tujuan umum jangka panjang. Biasanya penelaah kinerja meliputi perbandingan hasil-hasil aktual dengan rencana, standar, dan kinerja masa lalu. Penelaah kinerja sering kali mengakibatkan pengambilan tindakan perbaikan baerdasarkan perbandingan.
Untuk mengendalikan proses bisnis, hasil-hasil aktual harus dibandingkan dengan standar atau pengalaman masa lalu. Hasil aktual diperoleh dengan mencatat transaksi saat terjadinya. Laporan harus dirancang sedemikian rupa sehingga hasil-hasil aktual dapat dianalisis sengan penuh arti. Sebagai contoh : manajer pemasaran menelaah penjualan berbagai acam produk untuk menentukan produk mana yang dihentikan.
Record induk dan penelaah kinerja
Penelaah kinerja dan aktivitas pemeliharaan file saling berkaitan dalam dua cara, yaiutu:
1.      Angka-angka standar dan anggaran (data acuan) biasanya dicatat selama aktivitas pemeliharaan filedi record induk.
2.      Data rigkasan yang disimpan di record induk sering kali digunakan untuk menerapkan tidakan perbaikan.