Kamis, 24 Juli 2014

2014 Ga Jaman Bawa Uang Tunai, Jamannya ATM!

Seiring perkembangan teknologi perbankan, banyak fitur-fitur menarik yang dikeluarkan oleh bank-bank ternama mulai dari sms banking, e-banking, phone banking dan masih banyak yang lainnya. Salalh satu tyang paling diminati masyarakat adalah ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Ya mengapa ATM banyak diminati? karena ATM termasuk salah satu alat tansaksi yang mudah dibawa kemana saja. Dengan ATM kita tidak perlu membawa berjuta-juta uang di dompet untuk melakukan transaksi. Resiko keamananpun lebih terjamin dibandingkan kita harus membawa uang tunai dalam jumlah besar saat berpergian. Mesin-mesin ATM pun juga banyak tersebar luas disetiap wilayah. Tetapi sisi negatif dari ATM adalah apabila kita tidak telaten menggunakannya resiko kerusakan ATM pun cukup besar, terutama bagi mereka yang ceroboh. Dan apabila kita menggunakan ATM kita dikenakan biaya administrasi setiap bulannya. Mungkin bagi mereka yang sudah mempunyai penghasilan sendiri itu tidak jadi masalah, tetapi bagi kami mahasiswa apalagi anak-anak kost potongan administrasi itu sangat memberatkan, karena jumlahnya lumayan untuk beli makan di warteg kampus hahah... sekian!

Mendapat Pelayanan Yang Tidak Ramah Dari Salah Satu CS di Salah Satu Bank Swasta Ternama

Kejadian ini syaa alami kurang lebih satu tahun yang lalu. Ketika itu saya baru masuk kuliah dan mamah saya menyuruh saya untuk membuka rekening di bank tujuannya agar mempermudah saya apabila ada keperluan administrasi yang menyangkut perkuliahan. Saya pun memilih salah satu bank swasta ternama sebut saja bank X. Ketika saya datang suasana masih berjalan normal sayapun mengambil nomor antrian dan menunggu untuk dipanggil. Tak lama kemudian giliran sayapun tiba. Saya disambut dengan muka yang tidak ramah oleh salah satu customer service di bank tersebut, cara berbicaranya terkesan sinis saya berusaha menyikapi dengan santai. Padahal didalam hati saya menggerutu agak sedikit kesal dengan sikap CS tersebut seharusnya sikapnya tidak seperti itu terhadap nasabah. Karena dapat berdampak buruk terhadap bank yang bersangkutan.

Pengalaman Saldo Pada ATM Terpotong Tetapi Uang Tidak Keluar

Pengalaman ini terjadi pada tanggal 24 Juli 2014, ketika saya hendak mengambil uang di ATM. kebetulan saya memakai ATM dari ban BCA. Saat itu antrian cukup panjang, memang beberapa orang yang mengantri di depan saya sempat mengalami hal yang sama tetapi uang mereka ada yang keluar ada juga yang tidak keluar. Ketika giliran saya tiba, saya dengan percaya diri langsung melakukan penarikan kemudian yang terjadi terdapat warning "Maaf transaksi tidak dapat dilakukan" kartu ATM sayapun keluar dengan sendirinya. Kemudian saya mencoba di ATM pada tempat yang berbeda, tidak jauh beda dengan tempat yang sama kejadian serupapun saya alami, kebetulan pada saat itu petugas dari GAS sedang ada ditempat kejadian dan salah satu dari mereka memberi tahu saya agar saya melakukan pengecekan saldo. Karena menurut dia banyak kejadian seperti saya tetapi saldo tiba-tiba terpotong, tetapi uang tidak keluar. Akhirnya saya mencoba mnegecek saldo yang saya punya, dan ternyata benar slado saya pun terpotong tetapi tidak ada uang yang keluar. Kasus saya ini langsung saya laporkan kepada customer service bank BCA. Apabila terbukti kesalahan dari bank tersebut maka pihak bank siap mengganti kerugian yang saya alami.

Rabu, 23 Juli 2014

Gara-Gara Prabowo, Index Saham dan Rupiah Melemah

Berdasarkan harian tempo yang saya baca pada tanggal 23 Juli 2014, Pernyataan Prabowo Subianto bahwa ia menarik diri dari proses rekapitulasi suara memompa sentimen negatif pasar saham dan uang Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kemarin mengakhiri reli tiga hari dengan turun poin persen ke level Sedangkan rupiah melemah poin persen ke level per dolar AS Indeks saham bahkan sempat terjun persen sesaat setelah Prabowo mengumumkan sikapnya itu di Rumah Polonia Jakarta Untungnya mendekati penutupan perdagangan pelaku.

Sumber: Koran Tempo


Swasta diminta Mengerem Utang Luar Negeri

Koran Tempo Rabu, 23 Juli 2014 Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengingatkan kalangan swasta agar lebih berhati-hati dalam mengambil utang dari luar negeri Kami minta teman-teman swasta kalau berutang itu memikirkan cara membayarnya Jangan sampai nanti jatuh tempo tidak punya membayar utang ujarnya Senin malam lalu Saat ini rasio utang luar negeri Indonesia masih terbilang aman Tidak ada masalah utang masih persen dari GDP kata Chairul Utang luar negeri ini sebetulnya sudah lebih terukur. 

Sumber: Koran Tempo


Bunga Kredit Masih Akan naik

Kamis 17 April 2014 berdasarkan harian sindo yang saya baca, suku bunga kredit pada tahun ini diprediksikan meningkat signifikan di bandingkan rata-rata tahun 2013. Kenaikan suku bunga kredit tertinggi diperkirakan terjadi pada kredit konsumsi yang naik hingga 91 basis poin. Sementara, suku bunga kredit investasi diperkirakan akan naik 90 bps, dan kredit modal kerja diperkirakan naik 53 bps. Responden perbankan juga memproyeksikan rata-rata spread(selisih) antara suku bunga dana rupiah dengan suku bunga kredit pada tahun ini diperkirakan mencapai 7,07% untuk kredit modal kerja. 

Sementara, untuk kredit investasi selisih diperkirakan mencapai 6,62%, lalu untuk kredit konsumsi selisih antara suku bunga dana dengan suku bunga kredit diperkirakan mencapai 8,36%. Untuk triwulan kedua tahun ini, rata-rata biaya yang dikeluarkan oleh bank atas dana nasabah yang ditempatkan (CoF) diperkirakan sebesar 6,43%. Angka itu masih relatif sama dengan triwulan sebelumnya sebesar 6,44%. 
Sementara itu, CoLF diperkirakan mengalami kenaikan 3bps menjadi 9,53%. Sejalan dengan kenaikan biaya dana tersebut, triwulan kedua ini suku bunga kredit modal kerja diperkirakan naik 20 bps menjadi 13,53% per tahun. Kemudian suku bunga kredit investasi naik 11 bps menjadi 13,04% per tahun dan suku bunga kredit konsumsi naik 8 bps menjadi 14,82% per tahun. 


Sumber: Koran Sindo


Jokowi-JK Terpilih Rupiah Menguat

Euforia pilpres ternyata tidak hanya mempengaruhi masyarakat Indonesia, teatpi juga mempengaruhi dibidang ekonomi, terbukti dalam harian kompas yang saya baca pada tanggal 23 Juli 2014, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS meningkat. Kondisi ini menguat sejak ada tanda-tanda Jokowi-JK akan memenangkan pilpres. Ini termasuk hal yang positif bagi perekonomian Indonesia apalagi menurut berita yang saya baca lonjakan rupiah yang terjadi saat ini merupakan lonjakan terkuat. Semoga saja dengan terpilihnya presiden baru perekonomian di Indonesia juga dapat secara terus-menerus meningkat.

Sumber: kompas


Jika Rupiah Bergejolak, BI Siap Intervensi Pasar

Kompas.com Rabu 23 Juli 2014 Nilai tukar rupiah reaktif terhadap isu pemilihan presiden (pilpres). Apabila terjadi volatilitas yang berlebihan dan keluar dari fundamental, Bank Indonesia (BI) akan lakukan intervensi ke pasar. Lalu apa pengertian dari intervensi pasar itu sendiri? Intervensi adalah campur tangan campur tangan disini artinya apabila rupiah bergejolak maka BI akan turun langsung ke pasar ekonomi untuk menanganinya guna menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.

Sumber: Kompas.com


Saham VIVA Tergelincir Sejak Pilpres

Harian kompas Rabu (23/7/2014) Pergerakan saham PT Visi Media Asia (VIVA) milik grup Bakrie menunjukkan tren menurun sejak periode pemilihan presiden dimulai. Awalnya, penurunan saham VIVA disebabkan media yang dinaungi emiten tersebut menyiarkan program hitung cepat atau quick count pemilu oleh stasiun televisi yang berada di bawah kendalinya, TV One.

Menurut analis Trust Securities Reza Priyambada, menurunnya saham VIVA tersebut bukan karena kinerja perseroan yang buruk. Reza mengungkapkan, sentimen pasar terkait politik yang menjadi biang keladi menukiknya saham VIVA. "Turun lebih karena sentimen politik. Bukan karena kinerjanya yang turun," kata Reza kepada Kompas.com

Sumber: kompas.com


BCA Raih Penghargaan "Best Bank in Indonesia"

Harian kompas Minggu (20/7/2014) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meraih penghargaan Best Bank in Indonesia dalam ajang Euromoney Awards for Excellence (Asia) 2014. Penghargaan tersebut secara langsung diterima oleh Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja di Hongkong. 

Menurut Saya: Penghargaan ini dapat dijadikan motivasi untuk bank-bank swasta lainnya agar dapat memebrikan pelayan secara prima terhadap nasabah. Dan bagi bank BCA itu sendiri penghargaan ini menjadi satu batu loncatan agar bank ini dapat lebih baik lagi dalam hal pelayanan, kualitas, serta fitur-fitur yang di sedediakan di dalam bank tersebut. 

Sumber: kompas.com



BCA Raup Laba 7,9 Triliun Per Semester I-2014

Berdasarkan harian kompas yang saya baca pada tanggal (23/7/2014), PT Bank Central Asia meraup laba bersih sebesar 7,9 triliun. Pencapaian ini meningkat 24,2 persen jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Menurut saya: Dengan indikator-indikator perekonomian Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang melambat, volatilitas nilai tukar rupiah yang terus berlanjut dan likuiditas yang lebih ketat, merupakan hak penting bagi BCA untuk menjaga pertumbuhan kredit pada level yang tepat serta memperkuat posisi likuiditas dan permodalan.

Sumber: kompas.com